Jumat, 16 April 2010

MARKUS

cenk_tglkSang Markus Dalam 13 Fiksi Mini.

Today at 1:58am
SANG MARKUS

Sudah lama Cak Kus tidak menulis dibuku hariannya. Kurang lebih satu minggu. Ia jatuh sakit. Tapi setelah sembuh ia bingung mau menulis apa dibuku hariannya. Otaknya seperti tumpul untuk memulai lagi menulis.

“Begitulah, menulis itu seperti mengasah pisau. Sekali berhenti mengasah pisau, maka pisau akan tumpul dan berkarat.” Seloroh Leman, kawan Cak Kus yang juga penulis.
Tapi hari ini Cak Kus benar-benar ingin menulis. Untuk pemanasan, ia akhirnya menulis tigabelas Fiksi Mini tentang Makelar Kasus.

“Mengapa tigabelas?” Tanya Leman.

“Karena aku suka film Friday 13th. Lagipula angka tiga belas angka keramat dalam hidupku.” ujar Cak Kus. (Maklum saja, Cak Kus lahir di tanggal 13) Dan ia-pun mulai menulis:

***
Seorang anak bertanya pada bapaknya. “Pak pekerjaan apa yang bisa cepat kaya?” Si bapak menjawab sambil tersenyum; “Jadilah markus maka kau akan kaya. Seperti bapak.”

***

Seorang markus yang lama tinggal di luar negeri hendak pulang ke Indonesia. Ia menelpon istrinya; 'Siapkan aku hotel yang aman.' maka disewalah sebuah kamar di hotel melati. Di kamar itu sudah menunggu tiga orang; istrinya dan dua orang markus teman suaminya. Sambil menunggu mereka bercinta. 2 in 1.

***

Seorang markus marah-marah pada seorang pejabat yang hendak memberinya sejumlah uang dalam amplop. 'Anda benar-benar mencederai profesi saya' umpatnya. Si markus keluar dari ruang kerja si pejabat dengan membanting pintu. Sesampainya di depan kantor si markus kirim sms pada si pejabat. 'kirim uangnya via rekening. Duakali lipat.'

***

Seorang Markus menonton berita TV tentang markus. Tak berapa lama kemudian ia matikan TV dengan kesal. ” Semua berita isinya fitnah semua.” Ia-pun tidur.

***

Tak berapa lama kemudian si Markus terjaga dari tidur. Tubuhnya basah oleh keringat. Nafasnya memburu. “Ada apa sayang?” Tanya pacarnya sambil memeluknya. “Aku bermimpi mati dihajar berita-berita dikoran.”

***

Si markus berangkat ke persembahyangan di seperempat malam. Dengan khusuk ia berdoa; “Tuhan, Lindungi aku dari segala marabahaya. Amin”

***

Seorang markus kirim sms pada emaknya di kampung begitu ia diciduk aparat dipersembunyiannya: “Maafkan aku, Mak. Karena dosa maka aku ada.”

***

Dalam ruang interogasi, si Markus ditanya penyidik;
“Anda seorang markus?”
“Tidak”
“Ngaku saja. Ada buktinya. Atau kami hajar ramai-ramai”
“Sedikit saja menyentuhku, kalian tak akan dapat bagian.”

***

Si Markus senang, akhirnya ia bisa keluar dari ruang interogasi. Sebelum pulang ia ke toilet, membasuh muka dan berkaca. Alamak, dia kaget ternyata mukanya rata.

***

Sudah jengah dengan prilaku markus, Selfy menelpon tuhan. Ia ingin semua markus diberi azab seperti di jaman nabi. Biar mati semua kena disentri. Tapi setiap kali tersambung yang terdengar hanya mesin penjawab: ‘’Maaf tuhan yang anda hubungi sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi.”

***

Soerang mahasiswi yang menjadi istri simpanan Lukman bertanya. “Apakah Gayus benar-benar seorang markus?
“Yup”
“ Oh, semoga aku tak pernah ditiduri markus. Aku jijik melihatnya.”
“Tapi aku lebih markus dari Gayus sayang.”

***

Mendengar berita di TV soal markus, Selfy, ngomel.
“Dasar markus sialan. Makan uang rakyat. Uang haram. Ditembak mati saja!”
Mendengar Istrinya mengumpat, Lukman bangkit dari duduknya lalu ditampar Istrinya. “Kau bisa ke salon mahal, kita punya mobil mewah, rumah mewah, anak bisa sekolah diluar negeri karena aku Markus. Kau mau suamimu mati hah?”

***

Sang Markus akhirnya mati. Dicekik dasinya sendiri.*)
--

Keterangan
*) Dinukil dari Puisi Joko Pinurbo berjudul: ‘Penjahat Berdasi”